Cemburu buta tidak hanya terjadi pada manusia biasa. Dalam beberapa hadits pernah dituliskan mengenai cemburunya Siti Aisyah terhadap kaum hawa yang dekat dengan Rasulullah SAW.
Cerita mengenai cemburunya Aisyah sedikit dimaklumi, sebab saat dinikahkan usia Aisyah masih dibawah sepuluh tahun. Sedangkan sosok baginda Rasulullah SAW adalah pria yang gagah dan ganteng. Sehingga cerita mengenai beberapa kaum hawa mendekati Rasul hal yang biasa.
Suatu hari usai melaksanakan salat ashar, Aisyah menemani Rasul mengunjungi rumah istri-istrinya. Namun Aisyah tertegun melihat langkah Rasul yang berhenti di rumah Hafshah binti Umar. Dalam hatinya Aisyah bertanya, ada apa gerangan sehingga suamiku bisa berhenti lama ketika mengunjungi salah satu rumah istrinya.
Beberapa hari kemudian, Aisyah mendapat kabar alasan Rasul tertahan lama di rumah Hafshah. Rupanya Hafshah memberikan madu kepada Rasul saat mengunjungi terakhir bersamanya. Rasul memang dikenal sangat suka madu dan halwa (manisan).
"Demi Allah aku akan membuat siasat untuk beliau," kata Aisyah.
Aisyah pun memberitahu kepada Saudah binti Zam'ah bahwa Nabi SAW akan mengunjunginya. Aisyah bersaran, jika Nabi SAW datang tanyakan apa yang beliau telah makan. "Apakah engkau makan maghafir?" tanya Saudah.
"Tidak," jawab Rasulullah SAW.
Saudah kembali menegaskan pertanyaanya. "Mengapa berbau tidak enak?"
"Aku diberi madu oleh Hafshah," jawab Rasulullah SAW.
Siasat itu berhasil dijalankan Aisyah kepada Saudah dan Shafiyah. Ketika Rasul menghampiri Shafiyah pun dia menjawab yang disarankan oleh Aisyah. Pertanyaan sama juga diberikan Aisyah ketika Rasul mengunjunginya.
Berselang beberapa hari kemudian, Rasul mengunjungi rumah Saudah. Saat itu Rasul ditawari madu oleh Saudah. Tetapi hidangan itu malah ditolak Rasulullah SAW. Merasa canggung dan bersalah, Saudah hanya bisa kaget dan terdiam.
"Aku tidak ingin itu lagi," kata Rasul saat diberi madu oleh Saudah.
"Demi Allah, kamilah yang mengharamkan itu pada Nabi SAW," kata Saudah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar