Kisah Umar bin Khattab tolak kenaikan gaji sebagai khalifah |
Umar bin Khattab merupakan sahabat yang menjadi pemimpin umat Islam usai meninggalnya Rasulullah Muhammad SAW. Dia ditunjuk oleh Khalifah sebelumnya, Abu Bakar As Shiddiq untuk menggantikannya.
Dalam menjalankan tugasnya, Umar terkenal sangat disiplin dan benar-benar mencontoh perilaku Rasulullah. Dia sama sekali tidak ingin melakukan hal yang menyimpang dari ajaran Rasulullah, baik sebagai pribadi maupun sebagai seorang khalifah.
Saat menjabat sebagai Khalifah, Umar sama sekali tidak pernah meminta kenaikan gaji. Dia pun tidak memanfaatkan uang dari Baitul Maal yang berada di bawah kekuasaannya, kecuali hanya untuk mencukupi kebutuhan hidupnya dan keluarganya, serta untuk bekal haji dan umroh.
Pernah suatu ketika, Ali bin Abi Thalib memiliki usulan untuk menaikkan gaji Khalifah. Ini lantaran melihat kondisi setiap kali menerima tamu negara, Umar tidak pernah berpakaian yang mewah.
Ide itu diusulkan ke dewan sahabat dan mendapat dukungan, salah satunya dari Usman bin Affan. Tetapi, usulan itu sulit diwujudkan lantaran jika Umar akan marah jika mendengar secara langsung.
Akhirnya, dewan sahabat memutuskan untuk meminta putri Umar bin Khattab yang juga merupakan salah satu istri Rasulullah, Hafsah, untuk menyampaikan usulan itu ke ayahnya. Hafsah pun menyampaikan usulan itu kepada Umar.
Perkataan Hafsah membuat muka Umar merah padam. Dia kemudian bertanya siapa yang mengusulkan kenaikan gaji itu, tetapi Hafsah tidak menjawab.
"Kalau aku tahu siapa nama-nama di balik pikiran kotor itu, akan aku datangi mereka satu per satu dan kutampar mereka dengan tanganku," kata Umar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar